pernah kau katakan hatimu
yang malu bersembunyi di dalam karang
satu diantara ribuan yang kau tunjukkan
karang yang kasar, sarang ular laut
yang paripun waspada diantaranya
kemarin sore kita menari
pinggir pantai, kau yang pinta
menari seperti itu, bersinar seterang kejora
hingga malam memintamu berhenti
jengkel mendengar rengekan bulan yang cemburu padaku
pagi ini kau tinggal aku bersama secarik kertas
beruliskan “karang itu ada disini”
menggodaku untuk mencari
bahaya dan hatimu menantiku di tempat yang sama
mana yang kau inginkan kudapatkan?
kulewati waktu menyisir pantai
mencari-cari kata-katamu yang hilang
harusnya ada tetapi tidak
tipunya ya namun tiada
hatimu adalah teka-teki tak berjawab
habis percuma tahun-tahun itu
jika matiku tenggelam mencari karang