Senin, 13 Juli 2009

karangan bunga pun berduka

hari ini kita berduka

bersama hati yang terluka

di batu nisan batu nama

 

atas tanah bau amis

karangan bunga ikut menangis

airmatanya bersembunyi balik kelopak

kira air mawar tak ada hirau

jadi embun lalu pergi

 

“kawan, berduka tiada usai”

“duka ada usai, lupa padanya!”

biarlah karangan bunga tetap menangis

karena tak akan dia kulupa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar