hari ini kita berduka
bersama hati yang terluka
di batu nisan batu nama
atas tanah bau amis
karangan bunga ikut menangis
airmatanya bersembunyi balik kelopak
kira air mawar tak ada hirau
jadi embun lalu pergi
“kawan, berduka tiada usai”
“duka ada usai, lupa padanya!”
biarlah karangan bunga tetap menangis
karena tak akan dia kulupa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar